Ini adalah blog resmi kampung Writing Revolution angkatan ke IX.
3 Respon yang Salah Ketika Menghadapi Sebuah Masukan
Oleh : Launa Rissadia
Tidak ada satu pun
orang yang tidak pernah memberi atau menerima masukan. Semua orang pasti
pernah. Hanya saja yang membedakan antara orang satu dengan lainnya adalah
ketika menerima sebuah masukan yang berkaitan dengan bagaimana mereka merespon
masukan tersebut.
Dulu sebelum saya
mengetahui respon apa saja yang harus dihindari ketika menghadapi sebuah
masukan, saat saya menerima sebuah masukan dan saya pikir masukan tersebut
tidak terlalu penting jadi saya tidak mengindahkannya. Ketika saya tahu bahwa
respon tersebut salah, lalu saya berpikir, "Wah ternyata salah toh."
Dan sampai sekarang saya terus mencoba dan berusaha untuk tidak mengulanginya
lagi.
Sebelum mengetahui 3
respon yang salah tersebut, ada baiknya kita mengetahui tipe masukan. Saya
yakin masih banyak yang belum tahu ada berapa tipe masukan. Tipe masukan
seperti yang disebutkan di dalam buku The Success Principles for Teens ada 2,
yaitu:
1. Masukan Positif
Masukan yang paling
disukai oleh banyak orang, seperti trofi, pujian, penghargaan, nilai bagus, dan
lain-lain yang sifatnya positif. Masukan-masukan seperti diatas menunjukkan
bahwa kita telah berada di jalan yang benar dalam mencapai kesuksesan. Dan
sudah pasti kita senang mendapatkan masukan-masukan positif tersebut.
2. Masukan negatif
Masukan yang tidak
sukai, seperti nilai jelek, kritik, kekecewaan, rasa frustasi, keluhan, tidak
ada hasil, dan lain-lain. Kebanyakan orang menyerah dan berhenti mengejar
kesuksesannya karena masukan negatif tersebut. Ketika mereka mendapat masukan
negatif mereka langsung down dan berpikir untuk tidak melanjutkannya. Padahal
masukan-masukan negatiflah yang kadang bisa mengubah dan memperbaiki jalan
mereka menuju kesuksesan.
Nah setelah
mengetahui tipe masukan, akan lebih baik lagi jika kita mengetahui 3 respon
yang salah ketika menerima sebuah masukan dan tidak mempraktekkannya. Inilah 3
respon yang salah yang harus dihindari dalam menghadapi sebuah masukan yang
saya baca di salah satu prinsip di buku The Success Principles for Teens - Jack
Canfield dan Kent Healy:
•Menyerah dan
berhenti.
Untuk respon yang
satu ini saya yakin pasti banyak yang melakukannya. Ketika seseorang memberi
masukan apalagi masukan negatif, kebanyakan si penerima masukan cepat menyerah
dan kemudian berhenti. Padahal masukan tersebut hanyalah informasi dan arah
belaka yang bisa membantunya mendekatkan dan mengarahkan dirinya ke tujuannya.
Jika kita
terus-terusan seperti itu maka kita tidak akan pernah sampai ke tujuan kita.
Kita akan diam di suatu tempat dan terus menerus mendengar masukan seperti itu
masukan yang tidak ingin kita dengar. Jika ingin cepat mencapai tujuanmu, maka
hadapilah masukan negatif tersebut jangan pernah berhenti.
•Marah pada sumber
masukan
Terkadang kita pun
pasti pernah marah pada sumber masukan. Entah itu langsung atau hanya di dalam
hati. Dua-duanya tidak ada manfaatnya. Seperti misalnya, "Apaan sich.
Siapa juga yang minta masukan dari kamu." atau "Apa lagi nich. Sok
tau banget sich jadi orang."
Dengan
tindakan/reaksi seperti itu kita hanya akan menghabiskan energi kita. Energi
yang pastinya bisa kita gunakan untuk hal-hal lainnya yang jauh lebih penting.
Yang perlu disadari adalah apapun tipe masukan tersebut, kita tidak perlu
memasukkannya ke dalam hati. Karena masukan hanyalah sebuah informasi.
•Tidak
mengindahkan/mendengarkan masukan.
Nah ini respon yang
sama parahnya dengan kedua respon sebelumnya. Yang perlu ditanyakan adalah
apakah dengan tidak mengindahkan masukan kita bisa bertambah maju?? Jawabannya
adalah tidak. Bisa jadi masukan yang mereka indahkan itu adalah masukan yang
bisa membantu mereka menjadi lebih baik lagi.
Sayangnya banyak
orang yang sering salah dalam merespon sebuah masukan. Saya pun dulu begitu.
Saya harap dengan saya share tentang ini kita bisa sama-sama belajar untuk
merespon sebuah masukan dengan lebih baik dari sebelumnya agar kita tidak salah
arah dalam mencapai tujuan kita.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar